Showing posts with label Straight. Show all posts
Showing posts with label Straight. Show all posts
Samuel Becket (1906-1989), penulis lakon terkenal En Attendant Godot atau Menunggu Godot, adalah pemenang hadiah Nobel Sastra dari Akademi Swedia. Ia seorang pengarang Irlandia yang menulis dalam bahasa Perancis, namun kadang-kadang juga dalam bahasa Inggris.
Tatkala diumumkan sebagai pemenang hadiah Nobel Sastra pada 23 Oktober 1969, Samuel Becket berusia 63 tahun. Menurut Akademi Swedia hadiah itu dianugerahkan kepadanya, lantaran karya-karyanya yang berbentuk baru diusahakan untuk mengangkat derajat manusia dari kedudukannya yang serba sulit.
Tony Waluyo Sukmoasih atau populer dengan nama Tony Q atau Tony Q rastafara, dikenal sebagai ikon musik reggae di Indonesia. dia bersama grup musiknya Rastafara mengenalkan istilah “rambut gimbal” (gaya rambut dreadlock) di indonesia lewat lagu dengan judul yang sama tahun 1996. Pria kelahiran di semarang, jawa tengah, 27 april 1961 ini menggabungkan musik reggae dengan unsur instrumen tradisional Indonesia. Misalnya lagu dengan lirik bahasa sunda ‘paris van java’ dan jawa ‘ngajogjakarta’. Dedy Sofan dan fotografer Andry Novelino dari Male mewawancarai tony di sebuah studio musik di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Berikut petikan wawancaranya. MALE No. 023 • 5 - 11 APRIL 2013
Pondok Pesantren Bumi Damai Al Muhibbin, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, merayakan hari jadi yang ke 15 pada hari senin, tanggal 20 Mei 2013 dengan menggelar Sarasehan dan Dialog Interaktif yang diikuti oleh Keluarga Besar Alumni Panti Asuhan Al Fattah, Bumi Damai Al Muhibbin, Pondok Pesantren Putri Al Amanah, Pondok Pesantren Putri Al Mardliyah, Pondok Pesantren Al Ikhlas. 

Para pengunjung, bahkan wali santri pun berbondong-bondong untuk menghadiri acara istimewa ini dari berbagai pelosok kota. Tema yang di usung sangat menarik dan mereka sangat antusias yaitu; "Pengukuhan Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah serta Pergerakan Wahabi di Indonesia", bersama Dr. KH. Abdullah Syamsul Arifin, M.HI selaku Katib Syuriah PWNU Jatim dan KH. M. Djamaluddin bin Ahmad Mustajab selaku Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim dan pengasuh santriwan dan santriwati.

Pagelaran ini juga sebelum memasuki acara, dibuka dengan lantunan pujian-pujian kepada Allah dan sholawat kepada Nabi Muhammad saw sebagai ritual sebelum memulai belajar secara serempak dan kompak yang dipimpin oleh Kyai Djamal, seakan-akan energi terpusat di masjid pondok Bumi Damai Al Muhibbin tersebut. 

Setelah usai sholawat, Kyai Djamal mengatakan kalimat awal yaitu " Hindarilah Tumbuhan-tumbuhan hijau yang tumbuh diatas kotoran". Kalimat ini mengandung ma'na tersirat dan tersurat, jelas beliau. Setelah menjelaskan panjang lebar beliau berpesan sebagai akhir kata, agar para santriwan dan santriwati agar senantiasa berpegang teguh pada kejujuran dalam situasi dan kondisi apapun.

Kemudian dilanjutkan dialog selanjutnya oleh Dr. KH. Abdullah yang menjelaskan pergerakan Wahabi di Indonesia yang sangat beringas karena mereka menyebut selainnya, termasuk NU dan Muhammadiyah dan lain-lain, mereka anggap ahli bid'ah, sesat, bahkan kafir. Dengan alasan, mereka tidak menerima konsep seperti haul, tahlil, sholawat, dan bahkan tidak menerima ta'wil sebagai pola pemikirannya untuk memahami teks Al Qur'an dan Al Hadist. Maka dari itu beliau berpesan agar berhati-hati dengan pemikiran-pemikiran diantaranya seperti: Ikhwanul Muslimin, Jihady, Hizbut Tahrir, dan Salafus Surury.

©Iwen